“Begini teman-teman, beasiswa Al-Azhar itu tidak terbatas pada universitas saja, mulai dari jenjang ‘idadi (SMP), tsanawy (SMA) hingga perguruan tinggi semuanya di bawah beasiswa Al-Azhar. Jika teman-teman memang ingin masuk universitas secara langsung, maka teman-teman harus punya ijazah muadalah atau ijazah yang disetarakan dengan Mahad Azhar. Kebanyakan dari pelajar Indonesia salah paham, bahwa kalau ingin ke universitas tinggal masuk saja, padahal tidak demikian,” terang pemateri pada (17/04/2022) melalui platform zoom meeting waktu Kairo-Indonesia.
Banyak pelajar yang baru mengetahui mengenai kebijakan tersebut, sehingga webinar yang diselenggarakan oleh KPBA (Komite Pemberkasan Beasiswa Al-Azhar) memberikan banyak informasi yang dibutuhkan oleh para pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan di Negeri Kinanah.
“Sebetulnya cukup kaget, ternyata kalau tidak memiliki ijazah muadalah, maka akan sulit masuk universitas dan harus ke mahad azhar terlebih dahulu. Setidaknya ini memberikan gambaran ke depannya. Saya harus bagaimana, mulai dari mempersiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan dan saya akan belajar di mana saat di Mesir,” ungkap Bagia salah satu peserta yang mengikuti webinar.
Webinar ditutup dengan sesi diskusi dan kata penutup yang disampaikan oleh pemateri dengan harapan ke depannya para peserta webinar mendapatkan edukasi yang baik mengenai beasiswa Al-Azhar secara umum dan beasiswa kedubes secara khusus. []