3 Madrasah di Masjid Al-Azhar pada Era Mamalik
Kalian tahu gak? Bahwa Masjid Al-Azhar pernah ditutup oleh Sultan Shalahudin Al-Ayubbi selama 100 tahun. Lama sekali kan? Hal ini untuk memberantas pengaruh Syiah di Mesir pada waktu itu. Kalian bisa baca sejarah Masjid Al-Azhar di Era Ayyubbiyah di tulisanku sebelumnya. https://fpib.web.id/2022/08/12/masjid-al-azhar-dari-syiah-fatimiyah-hingga-ayubbiyyah/.
Setelah Dinasti Ayyubbiyah runtuh dan berdirilah dinasti baru bernama Dinasti Mamalik. Pada era ini Al-Azhar mengalami perubahan besar yang sebelumnya digunakan sebagai pembelajaran madzhab syiah menjadi sunni. Hingga akhirnya Al-Azhar digunakan lagi untuk kegiatan belajar dan mengajar.
Nah kalian pasti berpikir bahwa kegiatan belajar dan kajian di Al-Azhar hanya di ruwaq-ruwaq masjid. Ternyata ada sebuah bangunan tambahan yang disebut dengan ziyada/mulhaq yang terhubung dengan Masjid Al-Azhar. Pada Era Mamalik ditambahkan 3 bangunan berupa madrasah di masjid Al-Azhar.
Dua madrasah dibangun pada masa Sultan Nasir Muhammad bin Qalawun yaitu Madrasah Al-Taybarsiyyah dan Madrasah Al-Aqbughawiyah yang terletak di antara pintu utama Masjid Al-Azhar yang bernama Bab Al-Muzayyinin, yaitu pintu yang dihiasi oleh ornamen dan khat khufi dengan tinta emas, terletak di Utara menuju Masjid Abu Dzahab.
Madrasah yang ketiga dibangun pada masa Sultan Al-Asyraf Baybars, yaitu Madrasah Al-Jauhariyyah yang terletak di Timur Laut Masjid Al-Azhar.
Berikut akan saya ajak kalian keliling dan memasuki madrasah-madrasah ini:
- Madrasah Al-Taybarsiyyah
Untuk yang pertama adalah madrasah Al-Taybarsiyyah, dibangun oleh Amir ‘Alauddin Taybars Al-Khazindar, seorang kepala militer di masa pemerintahan Sultan Nasir Muhammad bin Qalawun pada tahun 1309 M/709 H.
Jika kita memasuki Masjid Al-Azhar dari pintu utama yang bernama Bab Al-Muzayyinin maka madrasah ini ada di sebelah kanan kita. Pintu madrasah terletak dekat dengan pintu Qietbay.
Selain itu dalam madrasah ini terdapat tempat wudhu, perpustakaan, dan kubah makam kecil tempat dikuburnya Amir Taybars setelah wafat.
Salah satu unsur arsitektur dan dekorasi khusus yang sangat penting dari Madrasah Al-Taybarsiyyah adalah mihrabnya yang dilapisi dengan marmer warna-warni dan kombinasi mozaik dari marmer dan kaca yang indah yang merupakan contoh mozaik langka di Mesir.
Adapun arsitektur lainnya adalah jendela-jendela dari perunggu. Selain itu, Madrasah Al-Taybarsiyyah juga mengalami perbaikan dan pembaharuan oleh Abdurrahman Katkuda 1753 M/1167 H.
Menurut sejarawan abad 15, Al-Maqrizi, dalam pembangunan madrasah ini membutuhkan biaya yang sangat besar. Tetapi ada kisah yang menarik dari pembangunan madrasah ini. Ketika Amir Taybars selesai membangunnya dan diperlihatkan kertas nota biaya pembangunan. Sebelum itu, dia meminta baskom berisi air kemudian mencuci semua kertas nota tanpa melihatnya dan berkata, “Sesuatu yang kita keluarkan darinya untuk Allah Swt. kita tidak memperhitungkannya.”