FPIB © All rights reserved
FPIB
  • Home
  • Blog
  • Info
    • Badal Rusum Iqomah
    • Contoh Surat-surat dan Agazah
    • Ijroat Adventure Minhah Khoriji
    • Ijroat Adventure Minhah Dakhili
    • Taqdim Minhah Bu’uts
  • About
Join Grup
FPIB
Join Grup

Info

Home / Blog / Info
01Mar

Probo Susanto: “Jika Seorang Melihatnya, Maka Satu Indonesia Bershaum”

Maret 1, 2023 buutsfpib Info 9
“Jika satu orang melihatnya (hilal), maka cukup dengan itu, satu Indonesia bershaum,” terang Muhammad Probo Susanto dalam menjelaskan poin-poin penting pada bab pertama dari kitab Ithaful Anam biahkami Shiyam, sebagai pemateri dalam gelaran perdana (28/02/2023) pada kajian Ruwaq Bu’uts yang kali ini diselenggarakan di Gedung Sembilan, 608, Bu’uts Banin.
 
Pada gelaran RUBU’ kali ini, pemateri memulai bahasannya dengan membaca pembuka kitab (muqodimah), lalu dilanjutkan dengan pembacaan dan pembahasan bab pertama mengenai “Fil kalāmi ‘an ikhtilāf al-Mathāli’ wa Ittihadihā”.

“Kalau seandainya di Mesir nih, Dar al-Ifta mengatakan bahwa besok itu shaum, maka jelas hukumnya di sini, wajib bagi semua (yang berada di Mesir) untuk bershaum,” jelas beliau

Fatih Khaufi selaku penanggung jawab kegiatan menjelaskan bahwa pemateri merupakan seorang yang tidak lagi diragukan keilmuannya, “…Pemateri merupakan seorang yang mumpuni dalam bidangnya dan sudah bermulazamah dengan pentahqiq kitab tersebut, sehingga tidak diragukan lagi keilmuan beliau..,” ungkap Fatih. 

Adapun target dari kegiatan ini, Fatih menjelaskan, “agar para peserta mampu mendalami kembali hukum-hukum puasa hingga permasalahan kontemporer seputar shaum.”

Reporter : Muhammad Aulia Rozaq
Editor: Redaktur
Read more
01Des

SPAT 2022: SPAT Terakhir Dalam Sejarah FPIB

Desember 1, 2022 buutsfpib Info 16

Kairo, FPIB-Untuk ketiga kalinya FPIB menggelar Sidang Permusyawaratan Anggota Tertinggi (SPAT) sejak dibentuk pada 2019 lalu. Sidang yang dilaksanakan di Aula KMNTB pada Rabu (30/11) tersebut terdiri dari Sidang Pleno 1 dan 2.

“Sebagaimana yang tertuang di AD/ART, SPAT diadakan 2 tahun sekali. Selain itu kami melihat AD/ART FPIB masih memiliki beberapa kekurangan. Dengan dua tahun berlalu sejak amandemen sebelumnya, dirasa cukup ideal bagi pengurus lama maupun tokoh-tokoh Bu’uts untuk meninjau lebih dalam mengenai korelasi AD/ART dengan realita di lapangan. Akhirnya lahirlah pasal-pasal yang lebih relevan,” ujar Ketua Dewan Pengawas Organisasi FPIB, Selsa Azzahra.

Jalannya persidangan diwarnai dengan keaktifan para peserta. Adu argumen dan diskusi terlihat jelas dalam pembahasan amandemen AD/ART FPIB. Terlebih saat pengahapusan pasal terkait penyelenggaran SPAT.

“Kami sangat mengapresiasi Tim Adhoc karena pemikiran mereka tentang SPAT dan keefektifannya membuat SPAT tahun ini dihapuskan. Tetapi digantikan oleh Sidang Istimewa sehingga menjadi program yang lebih baik. Jadi, apakah kami sedih? Justru tidak, karena digantikan dengan yang lebih baik,” jelas Selsa.

Adanya penghapusan pasal terkait mengakibatkan gelaran tersebut menjadi yang terakhir dalam sejarah FPIB. Karena amandemen hanya akan dilaksanakan dalam Sidang Istimewa atau SPA dengan ketentuan tertentu.

“Saya berterima kasih kepada seluruh peserta sidang, panitia penyelenggara, rekan-rekan presidium, Tim Adhoc, dan seluruh pihak terkait dalam amandemen ini. Disamping itu, saya merasa FPIB selalu dan terus-menerus membutuhkan orang yang tidak hanya bergerak dalam lingkup FPIB saja. Dalam artian mereka yang terjun di tempat lain kemudian FPIB memerlukan mereka sewaktu-waktu dan mereka akan dengan bersahaja kembali ke FPIB adalah bagian dari orang-orang yang kita butuhkan sudut pandangnya. Sehingga FPIB bisa menjadi lebih baik,” tutupnya.

Reporter: Nusaibah Masyfu’ah

Editor: Rima Hasna

Read more
21Nov

Marhalah Family Day, Bukan Hanya Sebatas Silaturahim

November 21, 2022 buutsfpib Info 19

Forum Pelajar Indonesia Buuts (FPIB) kembali menghelat acara tahunan Marhalah Family Day (MFD) pada 17-19 November 2022. Perhelatan yang sudah berjalan sejak 2011 tersebut, pada tahun ini diorganisir oleh angkatan kedatangan baru yaitu angkatan Alhambra.

Ketua II FPIB Rima Hasna menyebutkan bahwa tujuan MFD tak hanya fokus untuk silaturahim. Namun juga membangun kesolidan dan integritas tiap angkatan khususnya angkatan baru. Selain itu, adanya kepanitiaan MFD juga menjadi ajang bagi angkatan baru untuk memperkuat internal angkatan dan mengenal lebih dalam dinamika warga Buuts.

Selama tiga hari berturut-turut MFD diadakan di Stadion Madinatul Buuts dengan berbagai macam perlombaan. Rima menambahkan bahwa keikutsertaan anggotalah yang menjadi urgensitas terlaksananya acara ini. Kemenangan dan kekalahan hanya sebagai hiburan dalam acara. Sehingga tak perlu merasa kecewa terlalu dalam. Acara ini telah menjadi perantara untuk melakukan interaksi lebih banyak sesama warga Indonesia.

“Yang tak kenal menjadi kenal, yang sudah kenal menjadi lebih akrab” ujarnya.

Reporter: Nidya Al Khairi

Editor: Nusaibah Masyfu’ah

Read more
30Okt

3 Madrasah di Masjid Al-Azhar pada Era Mamalik

Oktober 30, 2022 buutsfpib Info 14

Bab Al-Muzaiyyinin (tengah), Madrasah Al-Taybarsiyyah (kanan), dan Madrasah Al-Aqbughawiyah (kiri) yang ada kubah dan menaranya diambil dari maidan Al-Azhar.

Kalian tahu gak? Bahwa Masjid Al-Azhar pernah ditutup oleh Sultan Shalahudin Al-Ayubbi selama 100 tahun. Lama sekali kan? Hal ini untuk memberantas pengaruh Syiah di Mesir pada waktu itu. Kalian bisa baca sejarah Masjid Al-Azhar di Era Ayyubbiyah di tulisanku sebelumnya. https://fpib.web.id/2022/08/12/masjid-al-azhar-dari-syiah-fatimiyah-hingga-ayubbiyyah/.

Setelah Dinasti Ayyubbiyah runtuh dan berdirilah dinasti baru bernama Dinasti Mamalik. Pada era ini Al-Azhar mengalami perubahan besar yang sebelumnya digunakan sebagai pembelajaran madzhab syiah menjadi sunni. Hingga akhirnya Al-Azhar digunakan lagi untuk kegiatan belajar dan mengajar.

Nah kalian pasti berpikir bahwa kegiatan belajar dan kajian di Al-Azhar hanya di ruwaq-ruwaq masjid. Ternyata ada sebuah bangunan tambahan yang disebut dengan ziyada/mulhaq yang terhubung dengan Masjid Al-Azhar. Pada Era Mamalik ditambahkan 3 bangunan berupa madrasah di masjid Al-Azhar.

Dua madrasah dibangun pada masa Sultan Nasir Muhammad bin Qalawun yaitu Madrasah Al-Taybarsiyyah dan Madrasah Al-Aqbughawiyah yang terletak di antara pintu utama Masjid Al-Azhar yang bernama Bab Al-Muzayyinin, yaitu pintu yang dihiasi oleh ornamen dan khat khufi dengan tinta emas, terletak di Utara menuju Masjid Abu Dzahab.

Bab Al-Muzaiyyinin, walaupun sederhana tapi pada masanya pintu ini merupakan pintu paling indah yang ditulis dengan tinta emas.

Madrasah yang ketiga dibangun pada masa Sultan Al-Asyraf Baybars, yaitu Madrasah Al-Jauhariyyah yang terletak di Timur Laut Masjid Al-Azhar.

            Berikut akan saya ajak kalian keliling dan memasuki madrasah-madrasah ini:

  1. Madrasah Al-Taybarsiyyah

Untuk yang pertama adalah madrasah Al-Taybarsiyyah, dibangun oleh Amir ‘Alauddin Taybars Al-Khazindar, seorang kepala militer di masa pemerintahan Sultan Nasir Muhammad bin Qalawun pada tahun 1309 M/709 H.

Jika kita memasuki Masjid Al-Azhar dari pintu utama yang bernama Bab Al-Muzayyinin maka madrasah ini ada di sebelah kanan kita. Pintu madrasah terletak dekat dengan pintu Qietbay.

Pintu Madrasah Al-Taybarsiyyah terlatak dekat dengan Pintu Qietbay, dan Menara Qeitbay
Pintu Madrasah Al-Taybarsiyyah

Berikut suasana zaman dulu ketika syekh/guru memasuki madrasah, terlihat bagaimana orang dahulu menghormati ulama.
Ini adalah kubah makam di dalam madrasah, terlihat di kelilingi rak-rak buku
Suasana belajar mengajar di dalam Madrasah Al-Taybarsiyyah. Bangunan kecil ini yang terdiri dari tiga ruwaq ini digunakan sebagai pembelajaran Fikih Syafi’i.

Selain itu dalam madrasah ini terdapat tempat wudhu, perpustakaan, dan kubah makam kecil tempat dikuburnya Amir Taybars setelah wafat.

Salah satu unsur arsitektur dan dekorasi khusus yang sangat penting dari Madrasah Al-Taybarsiyyah adalah mihrabnya yang dilapisi dengan marmer warna-warni dan kombinasi mozaik dari marmer dan kaca yang indah yang merupakan contoh mozaik langka di Mesir.

Indahnya mihrab Madrasah Al-Taybarsiyyah dengan detail mozaik marmer warna-warni dan kaca.

Adapun arsitektur lainnya adalah jendela-jendela dari perunggu. Selain itu, Madrasah Al-Taybarsiyyah juga mengalami perbaikan dan pembaharuan oleh Abdurrahman Katkuda 1753 M/1167 H.

Menurut sejarawan abad 15, Al-Maqrizi, dalam pembangunan madrasah ini membutuhkan biaya yang sangat besar. Tetapi ada kisah yang menarik dari pembangunan madrasah ini. Ketika Amir Taybars selesai membangunnya dan diperlihatkan kertas nota biaya pembangunan. Sebelum itu, dia meminta baskom berisi air kemudian mencuci semua kertas nota tanpa melihatnya dan berkata, “Sesuatu yang kita keluarkan darinya untuk Allah Swt. kita tidak memperhitungkannya.”

Read more
01Okt

Kupas Tuntas Arsitektur dan Kisah di balik Qal’ah; Benteng Salahuddin Al Ayyubi/ Saladin Citadel

Oktober 1, 2022 buutsfpib Info, Khazanah Islam 19

Sebenarnya kita tak perlu jalan-jalan jauh untuk bisa menyaksikan situs-situs bersejarah Islam yang berada di Mesir ini, di dalam kota Kairo sendiri terdapat banyak sekali peninggalan yang mengandung unsur sejarah dari segi arsitektur maupun kisah di baliknya. Jika kalian berjalan ke arah Sayyida Aisyah atau makam Imam Syafi’i, tentu kita akan melihat sebuah benteng megah dan membentang di atas bukit Muqattam. Ya..tentu kalian pasti tak asing dengan sebuah benteng berbentuk kuil yang bernama Benteng Salahuddin atau Qal’ah Jabal.

Dilihat dari namanya, tentu kita tahu bahwa yang membangun benteng ini adalah Salahuddin Al-Ayyubi; Sultan sekaligus pendiri Dinasti Ayyubiyah. Benteng ini dibangun pada tahun 1176 M, guna untuk melindungi kota Kairo dari serangan Tentara Salib ketika itu. Begitu banyak peninggalan-peningalan dan situs-situs kuno yang terdapat di dalam benteng ini. Selain benteng itu sendiri, ada beberapa bangunan lain yang tak kalah menarik, yaitu Masjid Al-Nashir Muhammad bin Qalawoon, Masjid Muhammad Ali, Museum Tentara, Museum Polisi, dan Qashrul Jauhara. Namun, hanya beberapa dari destinasi di atas yang saat ini boleh dikunjungi. Dan artikel ini hanya akan lebih terfokus pada pendiri dan bentengnya saja.

  1. Salahuddin Al Ayyubi dari Irak menuju Mesir

Mempunyai nama asli Salahuddin Yusuf bin Najmuddin Ayyub bin Syadziy bin Marwan yang oleh keluarganya sering dipanggil dengan nama Yusuf. Dia lahir pada tahun 532 H dan tinggal bersama keluarganya di kota Tikrit (daerah utara Irak saat ini), dan berpindah ke kota Baghdad dan Moushul. Menurut Ibnu Washil seorang sejarawan di zaman Ayyubiyah, mengatakan bahwa nasab dari kakeknya adalah Syadziy bin Marwan bin Abi Ali bin Hasan salah satu keturunan Bani Umayyah. Tapi pendapat yang paling kuat mengatakan bahwa Salahuddin adalah bangsa Kurdi dan bukan bangsa Arab.

Dia tumbuh dan berkembang bersama ayah dan pamannya, Najmuddin Ayyub dan Asaduddin Syirkuh. Ia mendapatkan pendidikan kepemimpinan dan manajemen administrasi pemerintahan dari sang ayah yang di kala itu menjabat sebagai pemimpin Seljuk di Tikrit serta mendapat pendidikan strategi peperangan dan militer dari sang paman, Asaduddin Syirkuh. Saat itu, baik ayah maupun pamannya sama-sama mengabdi kepada Imaduddin Zanki, gubernur Seljuk untuk Irak. Saat Imaduddin wafat, Nuruddin Zanki putra dari Imaduddin Zanki-lah yang menggantikannya memimpin Suriah dan Mosuhul. Dari sinilah Salahuddin mulai tekun mempelajari politik, strategi, dan teknik perang, bahkan ia melanjutkan pendidikannya ke Damaskus untuk mempelajari theologi sunni selama 10 tahun dalam naungan kekuasaan Nuruddin.

Singkat cerita, Pada tahun 1169 M Salahuddin diangkat menjadi seorang  menteri di Mesir menggantikan Asaduddin Syirku yang telah wafat. Waktu terus berjalan, tidak ada yang menyangka bahwa peran Salahuddin membawa perubahan besar bagi pemerintahan Mesir yang sebelumnya bisa dibilang lemah. Pada saat Al-‘Adid Abu Muhammad Abdillah, Khalifah terakhir Dinasti Fathimiyyah wafat pada tahun 1171 M, Salahuddin menduduki pemerintahan tertinggi Mesir dan memecat garis keturunan Fathimiyyah, sehingga ia mengganti yang sebelumnya Dinasti Fathimiyyah menjadi Dinasti Ayyubiyah. Meski ia telah menguasai Mesir, secara resmi Salahuddin tetap berposisi sebagai wakil Nuruddin. Begitu banyak perkembangan dan perbaikan pemerintahan di zamannya, mulai dari segi ekonomi, militer, akademis dst. Dan salah satu peran Salahuddin Al Ayyubi yang paling fenomenal adalah perbaikan tembok kota Kairo yang sudah ada sejak zaman fathimiyyah dan membangun Benteng Salahuddin/Qal’ah Jabal di atas bukit Muqattam.

  • Benteng Pertahanan

Bangunan ini merupakan tembok yang menyerupai sebuah benteng yang dirancang dan didesain oleh Salahuddin Al Ayyubi dan dibangun pada tahun 1176 M – 1183 M dibawah direksi arsiteknya yang bernama Baha’uddin Qaraqusy Al-Asadiy dan disempurnakan lagi pada zaman saudaranya Sultan Al-Malik Al-Adil pada tahun 1208 M. Kecerdasan Salahuddin terlihat ketika penentuan letak benteng yang akan dibangun. Ia memilih bukit Muqattam karena akan mempermudah penyerangan dan pengintaian dalam satu waktu. Menurut Imam Al Maqriziy salah satu sejarawan yang hidup di Era Mamalik menyebutkan bahwa sebelum Salahuddin menentukan tempat, ia meletakkan sepotong daging di daerah tersebut (Kairo). kemudian daging itu membusuk dalam waktu satu hari satu malam, kemudian ia meletakkan sebuah daging lain di atas bukit tersebut dan bertahan selama dua hari dua malam, maka dibangunlah benteng di sana.

Benteng ini mempunyai tinggi 10 m, dan ketebalan 3 m, benteng ini dibangun khusus untuk melindungi kota Kairo dari serangan Pasukan Salib ketika itu. Benteng ini juga dilengkapi menara-menara kokoh yang menjulang dalam jarak setiap 100 m. Di menara yang dijadikan konsentrasi pertahanan dari serangan musuh itu terdapat banyak lubang jendela yang berguna bagi pasukan pemanah dalam membidik sasaran. Sedangkan bagian paling atas adalah dek terbuka untuk menempatkan meriam.

Dari sisi pertahanan, benteng ini memiliki fungsi arsitektur termaju pada zamannya, dengan tiga step pertahanan sebagai berikut:

  1. Pertahanan jarak jauh; menggunakan meriam dan senjata panah yang dilakukan lewat menara-menara.
  2. Jika pasukan musuh berhasil menembus dinding benteng, mereka akan disambut ruang terbuka yang dikelilingi tembok-tembok tinggi. Di area ini pasukan musuh tentu akan bersiap di atas benteng.
  3. Dan jika musuh berhasil melewati bagian tersebut, mereka akan melewati lorong-lorong bercabang yang panjangnya mencapai 2.100 m. Di situ pasukan musuh yang tidak mengenal medan menjadi lebih mudah ditumbangkan satu persatu.

Tadi sudah disebutkan, bahwa ada sebuah menara untuk mengintai serangan musuh, ada sekitar 13 menara di setiap sisi dari benteng tersebut.

Burj Al Shahra’ (Utara)
Burj Al-Muqottom
Burj Al Haddad & Burj Al-Ramlah
Burj Al Imam (Timur)
Burj Al Tharfah (Selatan)
Burj Kyrkilan (Selatan)
Burj Al Mathar (Selatan)
Burj Al Muqaushar (Timur)
Burj Al Muballath (Timur)
  • Dan, beberapa menara lainnya:
  • Burj Al ‘Ulwah (Selatan)
  • Burj Al Saffa (Selatan)
  • Bab Al Qullah (Barat daya)
  • Bab Al Mudarraj (Barat)

Konsep benteng ini jika kita lihat sekarang, terdapat dua bagian yang berbeda dari segi bentuk dan luas tanahnya, yaitu sisi Timur laut dan sisi Barat daya.

  1. Sisi Timur laut, memiliki bentuk persegi panjang cenderung lebih abstrak dengan panjang 560 m membentang dari Timur ke Barat, dan 317 m dari Utara ke Selatan.
  2. Sisi Barat daya, benteng ini lebih kecil dari bagian pertama dan memiliki bentuk tak beraturan juga. Dengan panjang 510 m dari Utara ke Selatan, dan 270 m dari Timur ke Barat. Pada bagian benteng ini memiliki bentuk tembok pagar yang berbeda dengan benteng bagian Timur laut. (Fajar Ilman Nafi’/ Mahasiswa Universitas Al-Azhar Jurusan Peradaban)

Referensi:

  1. Ahmad Abdul Razaq Ahmad. al-Imarah al-Islamiyyah fii Mishr Mundzu al-Fathi al-Arabiy Hatta Nihayat al-Ashri al-Mamlukiy, Kairo: Darul Fikri Al-Arabi. 2018.
  2. Manshur Abdul Hakim Muhammad. Salah al-Din al-Ayoubi al-Munqidz al-Muntadzar, Cetakan ke-7, Damaskus: Darul Kitab Al-Arabi. 2007.
  3. Khalid ‘Azb. Fiqh al-‘Umran al-Imarah wal Mujtama’ wal Dual fii al-Hadharah al-Islamiyyah, Kairo: Darul Mishriyah Al-Lubnaniyyah. 2013.
Read more
09Sep

22 Atlet Harumkan Nama Indonesia di Alexandaria

September 9, 2022 buutsfpib Info 16

Kairo, Fpib.web.id-Festival Olahraga Alexandria yang diadakan antar negara oleh pihak Madinatul Bu’uts telah berakhir hari Kamis (8/9). Kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun ini memang sempat terhenti di tahun kemarin disebabkan pandemi korona. Tentunya setelah berakhirnya pandemi korona, kegiatan ini kembali diadakan guna mempererat tali silaturahmi antarnegara.

Indonesia merupakan satu dari sembilan negara yang ikut mengikuti turnamen kali ini. Memadainya sumber daya manusia, membuat Indonesia berinisiatif untuk mengambil keseluruhan cabang olahraga yang dilombakan, yaitu futsal, basket, voli, speedball, dan tenis meja.

Sebelum keberangkatan, Muhammad Tiftani Ar-Roziki, penanggung jawab tim, menargetkan untuk menyapu bersih seluruh cabang olahraga. Terbukti, 22 atlet terbaik menjadi pilihannya untuk mengikuti kegiatan turnamen ini.

Alhasil, Indonesia mampu meraih hasil terbaiknya meski tidak sesuai dengan target di awal. Cabor futsal dan basket yang masing-masing mendapatkan juara satu. Berhasil diikuti dengan kesuksesan cabor voli dan speedball yang meraih juara dua. Sisanya, tenis meja, Indonesia mampu merengkuh juara tiga dalam turnamen tahun ini.

Dalam cabor futsal, tim Indonesia mampu menyapu bersih kemenanangan setelah menghadapi Sudan, Malawi, dan Somalia dalam finalnya. Masing-masing, dengan skor 2-0, 1-0, dan 10-2. Tak ayal, membuat peraih top skor dan pemain terbaik jatuh kepada pemain Indonesia, diantaranya Hanan dan Nafi’ Maula.

Untuk tim basket, mereka juga harus berhadapan dengan tim Somalia di final. Sedangkan tim voli dan speedball, keduanya harus mengakui keunggulan dari pemain-pemain tim Afghanistan.

Tiftani menambahkan, olahraga speedball meski mendapatkan juara dua, supaya ditingkatkan lebih maksimal lagi dengan melihat beberapa cuplikan cuplikan video yang ada. Sebab, melihat olahraga ini belum banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia, bahkan hampir seluruh negara pengikut turnamen tahun ini.

Kemenangan ini memberikan kesan baik terhadap warga negara sendiri dan juga warga negara lain. Abdul Gafur, salah satu pemain tim futsal, mengungkapkan kebahagiannya setelah mendapat pengakuan dan ucapan selamat dari negara lain.

“Tahun ini adalah tahunnya Indonesia”, ucapnya menirukan apa yang dikatakan kepadanya.

Reporter: Muhammad Awwabinhafizh

Editor: Nusaibah Masyfu’ah
Read more
31Jul

Sebab Didirikan dan Sebab Penamaan Masjid Al-Azhar Kairo

Juli 31, 2022 buutsfpib Info, Kabar Azhar 17

Masjid Al-Azhar adalah masjid ke-4 di Mesir setelah Masjid Amru bin Ash, Masjid Kota Askar, dan Masjid Ibnu Tulun. Masjid pertama yang didirikan di Fatimiyah Kairo, serta termasuk salah satu peninggalan tertua yang tersisa dari Dinasti Fatimiyah di Kairo.

Panglima Jauhar Ash-Shiqily mulai membangun Masjid Al-Azhar dengan perintah dari Khalifah Fatimiyah, Al-Muiz Li Dinillah, pada hari Sabtu, 23 Jumadal Ula 359 H/ 4 April 970 M. Selesai pembangunan pada Tahun 361 H/972 M, dan dibuka pertama kali awal Jumat pada Bulan Ramadhan pada tahun yang sama.

Pembangunan Masjid ini dibangun setelah pembangunan kota Kairo beserta tembok, dan istananya di Timur Laut Kota Fustat di tempat yang sebenarnya hanya padang pasir dan bebatuan.

Sebab Awal Mengapa Didirikan Masjid Al-Azhar

Ada beberapa sebab mengapa Panglima Jauhar Ash-Shiqily membangun masjid jami’ untuk ibu kota baru Mesir, Kairo, berikut penjelasanya:

  1. Mengikuti apa yang sudah dilakukan Rasulullah Saw ketika merancang kota Madinah Munawarah dan apa yang telah dilakukan Khulafa’ al-Rasyiddin serta kaum muslim dalam merancang kota mereka, yaitu dengan membuat istana dan masjid sebagai pusat kota.
  2. Dari sisi lain Jauhar Ash-Shiqily dengan kepandaian dan pandangan siasatnya yang baik ingin menjadikan masjidnya sebagai tempat penyebaran dan pembelajaran ajaran syiah, hingga penduduk Mesir tidak lagi menggunakan masjid lainnya sebagai tempat untuk syiar sunni dan khutbah agama.

Sebab Penamaan Masjid Al-Azhar

Ada banyak perbedaaan pendapat tentang penamaan Al-Azhar untuk masjid ini:

  1. Sebagaian besar peneliti nama Al-Azhar diambil dari Sayyidah “Fatimah Az-Zahra Ra”, putri Rasulullah Saw, karena berdasarkan perkataan syiah bahwa Fatimiyah merupakan keturunannya.
  2. Pendapat lain mengatakan berdasarkan istana-istana yang penuh bunga yang dibangun berdekatan dengan masjid ii.
  3. Pemberian nama Al-Azhar sebagai optimisme Fatimiyah bawah suatu saat nanti masjid ini akan menjadi besar dalam “izdzihar” atau perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan di dalamnya.
  4. Pendapat terakhir mengatakan bahwa perberian nama Al-Azhar ((الأزهر merupakan kebiasaan orang-orang Fatimiyah dalam pemberian nama masjid-masjid mereka dalam bentuk Af’alu al-Tafdhil(أفعل التفضيل)  seperti masjid Fatimiyah lainnya, Masjid Hakim bi Amrillah (Al-Anwar), Masjid Al-Amru bi al-Ahkamillah (Al-Aqmar) yang keduanya berada di Syari’ Muiz Li ad-Dinillah.

Kesimpulannya, bahwa tidak ada pendapat yang jelas dalam penamaan masjid ini, tapi pendapat paling terkenal bahwa nama Al-Azhar berhubungan dengan nama Sayyidah Fatimah Az-Zahra Ra.

Referensi:

Muhammad Ali Abdul Hafidz. Al-Atsar Al-Arabiyyah Al Islamiyyah Hatta Muntashof Al-Qarni As-Sabi’ Al-Hijri, Kairo: Mathba’at Ath-Thayyib. 2020.

Ibnu Abdul Dzahir. Ar-Raudhah Al-Bahiyah Az-Zahirah fii Khuthathi Al-Muizziyah Al-Qahirah, Tahqiq Aiman Fuad Said, Jilid 1. Kairo: 1996.

Penulis: Tri Wi

Editor : Nusaibah Masyfu’ah

Read more
29Mei

Masjid Abu Dzahab, Saksi Bisu Membludaknya Masjid Al-Azhar

Mei 29, 2022 buutsfpib Info 22

Jika kita melewati lorong yang memisahkan jalan ke Masjid Sayyidina Husein dan Maidan Al-Azhar kita akan dibawa ke deretan toko-toko yang melekat pada sebuah bangunan. Toko-toko ini menjual beberapa pernak-pernik, rempah-rempah, buku-buku, mushaf Al-Quran, pakaian, bahkan daging hewan. Tapi jika kita mau melihat ke atas dan keseluruhan bangunan itu, sebenarnya bangunan itu bukan hanya deretan toko-toko.

Bangunan yang berseberangan dengan gerbang Utara Masjid Azhar ini merupakan kumpulan dari Masjid Abu Dzahab Bek. Dibangun oleh Muhammad Bek Abu al-Dzahab, seorang sultan Mamluk yang memerintah Mesir dari 1772 sampai 1775, yaitu di antara pemerintahan tuannya Ali Bek al-Kabir dan dua sultan Mamluk yang memerintah secara bersamaan, yaitu Murad Bek al-Qazdughli and Ibrahim Bek.

Menurut sejarawan, al-Jabarti, Muhammad Bek dikenal dengan Abu al-Dzahab karena dia membagi emas secara gratis tanpa menghitungnya kepada orang-orang miskin sepanjang jalan dimana berkendara sampai  memasuki rumahnya. Muhammad Bek dikenal dengan nama ini, karena belum ada satu pun sultan sebelumnya yang membagikan emas secara suka rela.

Hingga ia dikenal sebagai orang yang tidak menaruh sesuatu di kantongnya kecuali emas, tidak memberi kecuali emas, tidak menggengam kecuali emas, dan dia berkata, “Aku Abu Dzahab.” Dari sinilah masjid ini dikenal dengan nama Masjid Abu al-Dzahab. Dzahab dalam Bahasa Indonesia berarti emas.

Masjid yang dibangun pada tahun 1774 ini dikenal sebagai pusat kegiatan keagamaan. Selain itu Masjid Abu Dzahab juga membantu Masjid Al-Azhar dalam menyebarkan ilmu pengetahuan pada masa itu. Al-Azhar sangatlah sibuk dan dipenuhi dengan jumlah murid yang terus bertambah dari penjuru dunia. Sehingga kekurangan tempat untuk menjalankan kegiatan ilmiah. Terlebih pada masa pemerintahan Dinasti Utsmaniyyah, khususnya setelah runtuhnya Baghdad di tangan Mongol, jatuhnya Andalusia, serta mundurnya Universitas Zaitunah di Tunisia dan Universitas Karaouiyn di Maroko setelah datangnya kolonialisme barat.

Hal ini dibuktikan dengan adanya madrasah di dalam Masjid Abu Al-Dzahab, serta beberapa syekh yang mengajar di Al-Azhar juga mengajar di sini. Seperti Syekh Ali Al-Sha’idi. Syekh Ahmad Al-Dardir, Syekh Hasan Kafrawi, Syekh Abdurrahman Al-‘Arisyi, dan masih banyak lagi.

Selain madrasah juga terdapat perpustakaan dengan 650 buku dari berbagai ilmu, dan takiya atau tempat tinggal orang-orang sufi dari Turki. Di selatan masjid juga terdapat sabil, yaitu tempat untuk minum bagi para musafir, pelajar, maupun binatang.

Sesuatu yang sangat menarik, masjid ini menggantung dan melekat dengan beberapa toko-toko di bawahnya dari sisi timur dan utara masjid. Di pintu timur terdapat tangga melingkar, sedangkan terdapat tangga dari marmer warna-warni untuk naik ke pintu Utara dengan tulisan di atasnya.

أمير اللواء أنشأت لله مسجدًا                 عليه بهاء العز جل الذي وهب

لك الفوز فيه بالثواب مؤرج                 لقد حاز الطاف القبول أبو الذهب

Sayangnya sekarang masjid ini sudah tidak digunakan lagi untuk shalat maupun tempat belajar dikarenakan  mengikuti berubahnya sistem Al-Azhar dari masjid untuk kuliah, banyaknya pelajar yang dahulu  tinggal di ruwaq kini pindah ke asrama dan rumah-rumah di sekitar Al-Azhar.

Bangunan ini kini hanya menjadi saksi bisu bahwa sedari dulu Al-Azhar membludak dengan banyaknya pelajar dari seluruh dunia. Masjid Abu Dzahab telah banyak digunakan membantu Masjid Al-Azhar dalam mencetak ulama-ulama hebat di masa lalu. (Tri Wi Farma/ Mahasiswa Universitas Al-Azhar Jurusan Peradaban)

Sumber:

Abdurrahman Al-Jabarti. ’Ajaibu al-Atsar fii al-Tarajim wa al-Akhbar. Bulaq: 1938.

Ali Mubarak. Al-Khuthath al-Taufiqiyyah. Bulaq: 1305.

Caroline Williams. Islamic Monuments in Cairo. Kairo: The American University in Cairo Press. 2018.

Su’aad Mahir Muhammad. Masajidu Misr wa Auliya`aha al-Shalihuun, Jilid 5. Kairo: Majlis al-A’la li al-Syuun al-Islamiyyah 2014.

Read more
18Apr

Banyak Salah Paham, Begini Cara Masuk Universitas Al-Azhar!

April 18, 2022 buutsfpib Info 23

Ada banyak kesalahpahaman mengenai cara mendapatkan beasiswa Universitas Al-Azhar di kalangan pelajar Indonesia yang dibahas oleh Muhammad Aulia Rozaq dalam kegiatan Webinar Tips dan Trik Lolos Seleksi Beasiswa Jalur Kedubes.

“Begini teman-teman, beasiswa Al-Azhar itu tidak terbatas pada universitas saja, mulai dari jenjang ‘idadi (SMP), tsanawy (SMA) hingga perguruan tinggi semuanya di bawah beasiswa Al-Azhar. Jika teman-teman memang ingin masuk universitas secara langsung, maka teman-teman harus punya ijazah muadalah atau ijazah yang disetarakan dengan Mahad Azhar. Kebanyakan dari pelajar Indonesia salah paham, bahwa kalau ingin ke universitas tinggal masuk saja, padahal tidak demikian,” terang pemateri pada (17/04/2022) melalui platform zoom meeting waktu Kairo-Indonesia.

Banyak pelajar yang baru mengetahui mengenai kebijakan tersebut, sehingga webinar yang diselenggarakan oleh KPBA (Komite Pemberkasan Beasiswa Al-Azhar) memberikan banyak informasi yang dibutuhkan oleh para pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan di Negeri Kinanah.

“Sebetulnya cukup kaget, ternyata kalau tidak memiliki ijazah muadalah, maka akan sulit masuk universitas dan harus ke mahad azhar terlebih dahulu. Setidaknya ini memberikan gambaran ke depannya. Saya harus bagaimana, mulai dari mempersiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan dan saya akan belajar di mana saat di Mesir,” ungkap Bagia salah satu peserta yang mengikuti webinar.

Webinar ditutup dengan sesi diskusi dan kata penutup yang disampaikan oleh pemateri dengan harapan ke depannya para peserta webinar mendapatkan edukasi yang baik mengenai beasiswa Al-Azhar secara umum dan beasiswa kedubes secara khusus. []

Read more
31Mar

Ijroat Adventure Minhah Dakhili

Maret 31, 2022 buutsfpib Info 20
Banin

IJROAT ADVENTURE (BANIN)

  • MINHAH DAKHILI

 

PROSEDUR PERBAHARUI SYARKI

Berikut berkas-berkas yang harus disiapkan sebelum pembaharuan syarki:

  1. Paspor asli
  2. 6 lembar FC paspor
  3. Tadarruj dirasi atau ifadah minhah DL
  4. 5 lembar FC tadarruj dirasi atau ifadah DL
  5. 2 lembar FC akhir wusul (visa) yang ada di paspor untuk idaroh minhah dan idaroh amn
  6. 6 lembar foto ukuran 4×6 (tulis nama dan jinsiyah di belakang) untuk idaroh minhah dan idaroh amn
  7. 1 lembar foto ukuran 3×4 (warna background foto bebas) untuk dipasang di syarki
  8. Syarki lama asli
  9. Pulpen biru
  10. Hafalkan nomer telpon (berbahasa arab)

Berikut tahap-tahap mengurus syarki minhah dakhili:

  1. Datang ke daroh minhah dan langsung siapkan:
  2. Paspor asli
  3. 1 lembar FC paspor
  4. Tadarruj Dirosi asli
  5. 2 lembar Foto (Usahakan 3×4, karena ukuran Syarki kecil seperti kerneh)
  6. FC semua Visa yang ada di paspor
  7. Syarki lama asli

NB : Syarki baru langsung difotokopi sebanyak 3 lembar bolak balik

  1. Pergi ke mantiqoh masing-masing untuk minta dituliskan kamar, imarah, dan stempel mantiqah didalam syarki
  2. Pergi ke Amn (lantai ardiyah imaroh 18) untuk minta tanda tangan dan stempel, dengan membawa:
  3. Paspor asli
  4. 1 lembar FC paspor
  5. Syarki baru asli
  6. 1 lembar FC syarki
  7. 1 lembar FC semua isi paspor
  8. 2 lembar foto (tulis nama dan jinsiyah di belakang foto)
  9. Siapkan 1 kontak teman sekamar atau teman dekat
  10. Pergi ke idaroh iskan (ada 2 tanda tangan yang harus dipenuhi), dengan membawa:
  11. Syarki baru asli
  12. 1 lembar FC tadarruj dirosi
  13. ‎FC paspor
  14. ‎Hafalkan nomer telpon (Bahasa Arab)
  15. Minta tanda tangan ke ammu depan idaroh minhah (Mudir Minhah)
  16. Pergi ke Kantor Musyrif (tempat ambil ATM) untuk meminta tanda tangan Dr. Abdul Aziz (Mudir Am Riayatu-l-thullāb) dan stempel dari Ust. Iman (Ruangan Pojok)
  17. Ke Idaroh Syuun Manathiq penanggungjawab data di imaroh Sya’rawi kamar 101. Setorkan syarki baru, hafalkan nomor telpon kemudian minta ke Ammu yang bertugas untuk laminating syarki kemudian tunggu beberapa saat
  18. Kemudian fotokopi syarki baru yang sudah berlaminating dan berstempel sebanyak dua kali
  19. Pergi ke manthiqoh masing-masing untuk kedua kalinya, siapkan:
  20. Syarki baru asli
  21. 1 lembar FC syarki baru (sudah berstempel)
  22. 1 lembar FC tadarruj dirasi
  23. 1 lembar FC paspor
  24. 1 lembar FC Visa terakhir

NB :

Tempat tujuan pengurusan, tempat kerja ammu dan mudir, urutan dsb terkadang berubah sesuai keadaan dan mood ammu. Jangan lupa perbanyak sholawat selama kepengurusan

 

PROSEDUR GANTI KASUR, SPREI, BANTAL DAN SELIMUT

Pergantian kasur dan bantal akan dilaksanakan jika mantiqoh sudah menyediakan kasur bantal yang baru, dengan syarat:

  1. Belum dapat kasur bantal dari awal
  2. Kasur bantal yang sudah tidak layak pakai

Berkas-berkas yang harus disiapkan :

  1. Kertas pink khozinah
  2. Syarki asli
  3. Kasur/bantal yang akan diganti
  4. Pulpen biru

Berikut tahap-tahap yang harus dilakukan :

  1. Ke Mantiqoh untuk minta tanda tangan di kertas khozinah, siapkan :
  2. Syarki asli
  3. Kertas khozinah
  4. Kasur bantal yang akan diganti
  5. Kemudian FC kertas khozinah yang sudah ditandatangani sebanyak 2 lembar
  6. Pergi ke khozinah untuk menukarkan kasur bantal lama dengan yang baru, siapkan :
  7. Kertas pink khozinah
  8. 2 lembar FC kertas pink khozinah
  9. Syarki asli
  10. Kasur bantal yang akan diganti

Disana akan diarahkan sama ammu yang bertugas.

 

PROSEDUR PINDAH KAMAR

  • Proesur pindah kamar ini mencakup pindah kamar dari Tsulasy ke fardiyah dan Fardiyah ke fardiyah, tsulasy ke tsulasy dan fardiyah ke tsulasy
  • Jika perpindahan biasanya dilaksanakan karena ada instruksi langsung dari mantiqoh, maka langsung saja ke mantiqoh minta rekomendasi langsung

Syarat :

  1. S2
  2. Fakultas ilmi
  3. Mumtaz/Jayyid jiddan
  4. Hafidz
  5. Penyakit dalam/udzur lain

Persiapan izin pindah kamar :

  1. Tadarruj asli/rekomendasi dari imam masjid untuk jalur hafidz
  2. Syarki asli
  3. 2 lembar FC syarki
  4. 2 lembar foto ukuran 4×6
  5. Surat permohonan
  6. Pulpen biru
  7. Hafalkan nomer telpon (berbahasa arab)

Tahap-tahap yang harus dilakukan :

  1. Ke idaroh mudir am untuk minta tanda tangan, siapkan :
  2. FC syarki
  3. Surat permohonan
  4. Pergi ke idaroh syuun manatiq (imaroh 25) untuk minta tandatangan tulisan keterangan ditulis oleh Dr. Ayman di surat dan stempel, siapkan :
  5. Syarki asli
  6. 2 lembar FC syarki
  7. Surat permohonan
  8. 2 lembar foto ukuran 4×6

Kumpulkan semuanya ke Dr. Ayman

NB :

  • Untuk Mumtaz dan Jayyid Jiddan, dalam surat akan ditulis keterangan tapi tidak dengan tanda tangan Dr. Ayman akan mengarahkan ke idaroh minhah wa iskan untuk pendataan (syubak paling pojok) sebelum beliau tanda tangan dan dikumpulkan ke beliau
  • Tunggu beberapa minggu, akan ada pengumuman nama-nama pindah kamar di mading syuun manatiq. Apabila nama anda tercantum, lanjut ke tahap berikutnya
  1. Pergi ke syuun manatiq untuk minta kertas kecil keterangan kamar baru, dengan membawa :
  2. Syarki asli
  3. Pergi ke mantan mantiqoh untuk minta map ijroat, siapkan :
  4. Kertas keterangan kamar
  5. Kertas pink khozinah
  6. Syarki asli
  7. Pergi ke mantiqoh baru untuk perpindahan map ijroat dari mantiqoh lama ke mantiqoh yang baru, siapkan :
  8. Map ijroat
  9. Kertas pink khozinah
  10. Syarki asli
  11. Paspor (tergantung mantiqoh)

Kepengurusan akan diarahkan sama ammu yang jaga.

 

IZIN PULANG DENGAN TIKET BUUTS

Jika pulangnya tepat waktu (setelah najah 2 tahun dan tidak di ta’jil atau dita’khir) maka tidak perlu ke konsuler (untuk Izin agaza) dan tidak perlu minta izin ke kuliah (karena libur)

  1. Taqdim berkas (ke ammu tiket/ammu Turki) di idarah minhah wa iskan dengan membawa berkas:
  2. Tadarruj dirasi/tasdiq minhah sebagai bukti najah 2 tahun, yaitu dengan tasdiq baru (tasdiq tahun ketiga/setelah i’lan najah tahun ke 2)
  3. FC paspor depan belakang
  4. FC Visa terakhir
  5. Foto

 

  1. Pihak yang bersangkutan akan menerima istimarah dari pihak minhah wa iskan setelah mengumpulkan berkas secara lengkap. Dimana dalam istimarah tersebut, pihak yang akan izin mengisi beberapa hal diantaranya:
  2. Surat perjanjian (diantaranya tidak boleh mengganti tiket pulang dengan uang, apabila tiket kembali ke Mesir ingin dimaju/mundur kan, maka dendanya ditanggung sendiri)
  3. Mengisi tanggal pulang dan kembalinya sendiri, tapi ketentuan tetap dari buuts

 

  1. Setelah mengisi ‘istimarah’ tersebut, pihak yang akan izin meminta persetujuan/tauqi’ ke Dr. Abdul aziz. Dan setelah disetujui, istimarah dikembalikan lagi ke minhah wa iskan/penanggung jawab tiket

 

  1. Menunggu kabar dari minhah wa iskan untuk tes PCR. Kemudian setelah melakukan tes PCR, maka pihak yang akan izin mengajukan fotocopy hasil tes PCR dan fotocopy kwitansi tes PCR ke minhah wa iskan/ammu tiket. Dan tiket akan diberikan saat itu juga.

NB: Semua barang harus sudah disiapkan, sesuai dengan tanggal pengajuan. Karena biasanya tiket turun mendadak.

 

IZIN PULANG MANDIRI

  1. Mengurus tiket pesawat secara mandiri
  2. Melakukan perizinan ke instansi berikut:
  3. Konsuler untuk izin agaza buuts
  4. Kuliah apabila izin pada saat aktif perkuliahan, sebaliknya tidak perlu izin ke kuliah apabila izin pulang saat libur kuliah

NB:

  • Diberitahukan kepada seluruh warga FPIB ketika ingin pulang ke Indonesia, diharapkan agar meminta izin kepada kuliah maupun ma’had dengan perizinan yang jelas dan menyertakan surat perizinan tersebut ke buuts untuk kebutuhan pemberkasan di buuts.
  • Langkah pemberkasan dan persyaratan dapat berubah sewaktu-waktu.

 

GANTI UANG VISA

  1. Datang ke mantiqah masing-masing dengan membawa:
  2. Kwitansi pembayaran
  3. 2 lembar FC kwitansi pembayaran
  4. 2 lembar FC syarki minhah
  5. 2 lembar FC Visa

Kemudian akan diarahkan oleh ammu yang bertugas.

 

TAHWIL DAKHILI-KHORIJI

  1. Datang ke Ammu Mantiqoh dan bilang kalo mau tahwil minhah
  2. Buat surat keterangan mau tahwil kemudian minta tangan Mudir ‘Am dll
  3. Setelah itu ke Ammu Mantiqoh lagi
  4. Kemudian ke Idaroh sakan
  5. Minta tanda tangan kertas yang diberikan Ammu Idaroh sakan
  6. Mengembatikan barang Buuts seperti selimut dll
  7. Balik lagi ke Idaroh Iskan sambil ngasih kertas untuk minta tanda tangan tadi
  8. Datang ke Muroqib kemudian akan diberikan surat adamul minhah
  9. Keliling ke 5 lembaga beasiswa yang ada di Mesir dan minta tanda tangan ke 5 lembaga tersebut, yaitu:
  • BZ (Ma’adi)
  • Wami (Asyir)
  • Bab At-thin (Sabi)
  • Wizaroh Ta’lim (dekat Bab At-thin)
  • Majelis A’la (dekat KBRI)

-Kembali ke Muroqib menyerahkan surat adamul minhah, akan dibuatkan syarki minhah khoriji

-Menunggu syarki selesai biasanya 1-3 bulan

-Setelah syarki selesai maka minhahnya akan turun di bulan berikutnya

NB:

  • Jika ingin lancar dalam kepengurusan sebaiknya memiliki Visa aktif
  • Jangan menghilangkan kartu ATM karena ATM-nya sama seperti yang digunakan saat masih minhah dakhili

 

TAJIL TIKET

Sama seperti syarat pengajuan tiket, proses ta’jil pun harus melampirkan tadarruj dirosi najah dua tahun di kuliah. Kemudian seandainya tiket ingin dicairkan pada tahun berikutnya maka proses inilah yang dinamakan ta’jil tiket. Berikut prosedur yang diperlukan:

-Menyiapkan berkas sebagai berikut:

  • Tadarruj dirosi asli dan photocopy sebanyak 3 lembar Photocopy syirki baru 3 lembar
  • Photocopy depan paspor 3 lembar
  • Photocopy iqomah yang masih aktif 3 lembar

-Kemudian pergi Idaroh Minhah dan Iskan, ke ammu Turki yang nanti akan diarahkan. selanjutnya menuju Ablah Mudiroh Iskan (yang duduk di pojok) untuk mengisi istimaroh dan ditandatangani oleh Dr. Abdul Aziz.

 

PROSEDUR IZIN ELEKTRONIK

Berikut proses izin memasukkan barang elektronik seperti kulkas, mesin cuci dan lain-lain

  1. Datang ke Mantiqoh masing-masing dengan membawa syarki minhah dan nota (faturoh) dan minta surat izin memasukkan alat elektronik (terkadang. kita diminta untuk membuat surat permohonan sendiri) kemudian ditandatangani oleh Mudir Mantiqoh
  2. Kemudian lapor ke Mudir Kahruba (lantai ardiyah imaroh 17) untuk meminta izin memasukkan alat elektronik dan minta tandatangan di surat dari Mantiqoh tadi
  3. Selanjutnya meminta tanda tangan Mudir Amn (Ustadz Bayumi) di Idaroh Amn (lantai ardiyah imaroh 18)
  4. Kemudian surat permohonan itu di photocopy sebanyak 5 kali dan diserahkan ke Mantiqoh, Idaroh Kahruba. Mudir Idaroh Amn, dan Ammu Bawwab (satpam gerbang) dan disimpan untuk sendiri
  5. Setelah menyerahkan surat permohonan ke Ammu Bawwab baru kita boleh memasukkan alat elektronik tersebut

NB:

  • Biasanya di Mantiqoh atau Bawwab ditanya apakah alat elektronik itu baru (Jadid) atau seken (musta’mal)
  • Terkadang merk dan watt elektronik tersebut juga ditanyakan (jadi hafalkan)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Banat

IJROAT ADVENTURE (BANAT)

  • MINHAH DAKHILI

 

PROSEDUR PERBARUI SYARKI

Datang ke ablah minhah (Ablah Marwah)

dengan membawa:

  • Syarki lama
  • Tasdiq minhah asli
  • 2 lembar FC tasdiq minhah
  • 1 lembar foto
  • FC isi paspor lengkap

-Datang ke Ammu A’la dengan membawa syarki

baru

-Datang ke Mudir Minhah (Ust. Abdul Aziz)

dengan membawa syarki baru

-Ablah akan memberi tahu urutan setelahnya

 

  1. Datang ke Ust. Iman untuk meminta cap
  2. Datang ke ablah keamanan (Ablah Abir)

dengan membawa:

  • FC isi paspor lengkap
  • 1 lembar FC tasdiq minhah
  • 3 lembar foto
  • 2 lembar FC syarki baru
  1. Datang ke ablah imarah untu menyerahkan:
  • 1 lembar FC syarki baru yang sudah ditandatangani ablah keamanan (Ablah Abir)
  • 1 lembar FC paspor depan
  • 1 lembar FC visa terakhir
  • 1 lembar foto

 

PROSEDUR TAHWIL MINHAH DAKHILI-KHORIJI

  1. Datang ke ablah imarah, minta surat ikhla’ atthorof (surat keluar buuts), sertakan alasan keluar dari buuts
  2. Pergi ke mudirah banat, beri keterangan hendak tahwil minhah khoriji. Kemudian akan diberi kertas untuk minta tandatangan ke beberapa departemen buuts
  3. Pergi ke idarah sakan
  4. Mengembalikan barang-barang buuts seperti selimut, bantal, dan sprei
  5. Meminta tanda tangan dari beberapa idaroh yang terletak di buuts banin dan buuts banat (Akan diarahkan saat di idarah sakan)
  6. Kembali ke idarah sakan untuk mengembalikan syarki minhah dakhili
  7. Datang ke qo’ah kubro dan melaporkan tahwil dari dakhili ke khoriji dengan membawa:
  8. Tadarruj dirasi
  9. FC paspor
  10. Foto
  11. Keliling 5 lembaga beasiswa yang ada di Mesir dan minta tanda tangan dari:
  12. Bz (Ma’adi)
  13. Wami (Asyir)
  14. Bab At-thin (Sabi’)
  15. Wizarah ta’lim (dekat bab At-thin)
  16. Majelis A’la (dekat KBRI)
  17. Kembali ke muroqib di qo’ah kubro untuk menyerahkan surat ‘adamul minhah, kemudian akan dibuatkan syarki minhah khoriji
  18. Menunggu syarki selesai sekitar 1-3 bulan
  19. Setelah syarki selesai maka minhah akan turun di bulan berikutnya

*Setelah semua perlengkapan dari buuts dikembalikan dan tanda tangan yang diperlukan sudah lengkap, bisa keluar buuts banat dengan syarat mengembalikan kerneh buuts (jika ada) dan memberi kertas tanda keluar kepada ammu gerbang. Kertas tersebut adalah tulisan tangan dari ablah yang ada di buuts.

*jika Sirki minhah khoriji sudah turun, harus laporan ke buuts satu bulan sekali di awal bulan dengan membawa paspor.

 

PROSEDUR IZIN ELEKTRONIK

Adapun alat elektronik yang diwajibkan untuk mendapatkan izin berupa alat elektronik besar seperti kulkas, mesin cuci, printer, dsb.

  1. Datang ke ablah imarah untuk izin memasukkan alat elektronik

Kemudian ablah imarah akan menuliskan tasreh izin elektronik dan menyerahkannya kepada ammu bawwab

Selanjutnya ammu bawwab akan menelpon ammu kahruba’ perihal perizinan tersebut

  1. Setelah mendapatkan izin dari ammu kahruba’, maka diperbolehkan untuk memasukkan alat elektronik tersebut ke dalam buuts.

 

PROSEDUR GANTI KASUR DAN BANTAL

  1. Kasur dan bantal boleh diganti apabila dari awal belum dapat, atau sudah tidak layak pakai
  2. Datang ke ablah makhzan (Ablah Sayyidah) untuk izin ganti kasur atau bantal di imaroh 5.

 

PROSEDUR TAJIL TIKET

  1. Datang ke masul tiket di idaroh minhah wa iskan, sambil membawa berkas-berkas berikut:
    1. Tasdiq minhah/ tadarruj dirosi asli dan fotokopi (sebagai keterangan telah naik tingkat)
    2. Fotokopi paspor dan kartu ijin tinggal
    3. Fotokopi syarki minhah
  2. Meminta formulir untuk Tajil Tiket buuts dan mengisinya
  3. Meminta persetujuan ke Ustadz Abdul Aziz
  4. Menyerahkan kembali formulir yang telah diberi tauqi dan cap ke masul tiket di idaroh minhah wa iskan
  5. Tajil tiket berlaku bagi mahasiswa/i yang telah 2 kali naik tingkat dan ingin mengundur kepulangan ke tahun setelahnya.

 

 

PROSEDUR PINDAH KAMAR (Masih dalam satu Imaroh)

  1. Datang ke Ablah Imaroh masing-masing untuk izin pindah kamar.
  2. Tunggu perizinan dari Ablah Imaroh dan Ammu Liwa
  3. Apabila sudah mendapatkan izin maka sudah diperbolehkan untuk pindah kamar.

 

PROSEDUR PINDAH KAMAR (Beda Imaroh)

  1. Datang ke Ablah Imaroh lama untuk meminta izin pindah kamar dan Imaroh.
  2. Datang ke Ablah Imaroh yang dituju untuk pindah untuk meminta izin. Adapun berkas yang perlu dibawa:
  • Paspor/Fc Paspor
  • Syarki Buuts
  • Syarat dan ketentuan sesuai dengan Ablah Imaroh masing-masing
  1. Kemudian menunggu perizinan dari Ablah Imaroh pertama, Ablah Imaroh yang dituju dan Ammu Liwa.
  2. Setelah mendapatkan izin, Ablah Imaroh pertama akan memberika surat izin pindah kamar dan Imaroh.
  3. Setelah itu meminta tanda tangan Ablah Imaroh yang dituju.
  4. Setelah itu meminta tanda tangan Ablah Mudir (Ablah Iman Bakri)
  5. Setelah mendapatkan izin dan tanda tangan, menyerahkan surat izin ke Ablah Imaroh yang dituju. Dengan menyertakan:
  • FC visa terakhir
  • FC syarki

 

IZIN PULANG DENGAN TIKET BUUTS

Jika pulangnya tepat waktu (Setelah najah 2 tahun dan tidak ta1’jil atau takhir) maka, tidak perlu ke konsuler (untuk izin agaza) dan tidak perlu minta izin ke kuliah (karena libur):

  1. Taqdim berkas (Ke Ammu tiket/Ammu Turki) di idarah minhah wa iskan dengan membawa berkas sebagai berikut:
  • Tadarruj dirasi/Tasdiq minhah sebagai bukti najah 2 tahun, yaitu dengan tasdiq baru (tasdiq tahun ketiga/setelah I’lan najah tahun ke 2)
  • FC paspor depan belakang
  • FC visa terakhir
  • Foto
  1. Pihak yang bersangkutan akan menerima istimaroh dari pihak minhah wa iskan setelah mengumpulkan berkas secara lengkap. Dimana dalam istimarah tersebut, pihak yang akan izin mengisi beberapa hal diantaranya:
  • Surat perjanjian (diantaranya tidak boleh mengganti tiket pulang dengan uang, apabila tiket Kembali ke Mesir ingin dimajukan/dimundurkan, maka dendanya ditanggung jawab sendiri)
  • Mengisi tanggal pulang dan kembalinya sendiri, tapi ketentuan tetap dari Buuts.
  1. Setelah mengisi istimaroh, pihak yang akan izin meminta persetujuan dan tanda tangan ke Dr. Abdul Aziz. Setelah disetujui, istimaroh dikembalikan lagi ke Minhah wa Iskan atau penanggung jawab tiket.
  2. Menunggu kabar dari Minhah wa Iskan untuk tes PCR, kemudian setelah melakukan tes PCR, maka pihak yang akan izin mengajukan fotocopy hasil tes PCR dan fotocopy kwitansi tes PCR ke Minhah wa Iskan/Ammu tiket. Dan tiket akan diberikan saat itu juga.

 

NB: Semua barang harus udah disiapkan, sesuai dengan tanggal pengajuan. Karena biasanya tiket turun mendadak.

 

IZIN PULANG MANDIRI

  1. Mengurus tiket pesawat secara mandiri
  2. Melakukan perizinan ke instansi berikut:
  • Konsuler untuk izin agaza buuts
  • Kuliah apabila izin pada saat aktif perkuliahan, sebaliknya tidak perlu izin ke kuliah apabila izin pulang saat libur kuliah.

 

PROSEDUR GANTI UANG VISA

-Adapun warga FPIB penerima beasiswa dalam buuts (minhah dakhili) untuk datang ke ablah imarah masing-masing dengan membawa:

  • Kwitansi pembayaran asli
  • 2 lembar FC kwitansi pembayaran
  • 2 lembar FC syarki
  • 3 lembar FC Visa terbaru

-Kemudian ablah imarah akan mengarahkan untuk step selanjutnya

NB: dalam proses penggantian uang biasanya akan dikirimkan melalui rekening di akhir bulan ketika ijroat selesai. Maka apabila akhir bulan uang visa di ATM belum juga ada, kalian bisa menyimpan script faturoh bulan tersebut, kemudian melaporkan kepada Ablah imaroh dengan membawa script sebagai bukti tidak adanya penambahan saldo di ATM. Seandainya ablah bersikeras bilang akan diganti pada bulan selanjutnya, maka lakukan hal yang sama di bulan berikutnya jika masih tidak ada uang badal visa. Script ini nantinya sebagai bukti ketika kita mengajukan ulang pergantian uang badal.

 

 

 

 

 

 

 

 

Read more
    123
Logo FPIB Kecil Web

FPIB (Forum Pelajar Indonesia Bu’uts) merupakan forum sosial yang mewadahi seluruh pelajar Indonesia yang terdaftar di Madinatul Bu’uts Al Islamiyyah.

FPIB © All rights reserved

Kategori

  • News
  • Info

Info

  • Ijroat Adventure Minhah Dakhili
  • Ijroat Adventure Minhah Khoriji
  • Taqdim Minhah

Tentang Kami

  • About FPIB
  • Kontak