Mahasiswi Strata 2 jurusan Aqidah Universitas Al-Azhar Kairo, Fina Nahdiyanna mengungkap pentingnya turots sebagai sumber khazanah keilmuwan islam dengan upaya membangun kemampuan dalam memahaminya, menjadi hal yang mesti diprioritaskan mengingat sulitnya mendapatkan hal tersebut di Indonesia.
“…Di Mesir ini banyak yang bisa kita ambil, yang mana nih yang diprioritaskan? prioritaskan sesuatu yang kalian susah dapetin itu di Indonesia. Salah satunya adalah cara bener-bener memahami turots. Di Indonesia ada, tapi mungkin ga sebanyak disini…” tegasnya sebagai pemateri dalam penutupan RUBU’ (Ruwaq Bu’uts) dengan daurah ilmu mantiq yang membahas kitab Idhohul Mubham min Ma’anis Sullam pada Kamis (23/11/2023) di Gurfah Muthalaah lantai 2, Imarah 3, Bu’uts Banat.
Fina juga menegaskan urgensinyamembangun kemampuan dalam memahami turots ini, “…turots itu adalah bikinannya ulama kita (dahulu) yang pikirannya lebih jernih (tidak tercampur dengan syubhat yang ada) dan turost itu uslubnya konsisten sama yang namanya mushtholahat untuk mengekspresikan terhadap sesuatu. Jadi, kalau diturots itu kita ga hanya sekedar belajar doang, turots itu tanpa kita sadari dia membentuk karakter kita. Kita jadi teliti, sabar, dan istiqomah…” terangnya.
Selain itu ia menambahkan tentang bagaimana turots meski kuno secara umur namun dapat menjawab syubhat-syubhat yang terjadi, “dan syubhat zaman sekarang sebenarnya sudah dibahas oleh ulama kita di turots. Namun, tidak semua orang bisa paham turost. Berarti turots itu cuma kuno secara umur doang, tapi secara maklumat dia visioner…” pungkasnya.
Kegiatan tersebut ditutup dengan penyerahan hadiah kepada peserta yang terbanyak menghadiri pertemuan dalam daurah tersebut lalu kegiatan keakraban dengan makan bersama yang sekaligus menjadi penutup rangkaian RUBU’ 2023.
reporter: Aisy Nabila Munawwarah
editor: Muhammad Aulia Rozaq