
Kairo, Fpib.web.id- Divisi Keilmuan Forum Pelajar Indonesia Bu’uts (FPIB) mengadakan kunjungan ke Cairo International Book Fair (CIBF), Jumat (4/2). Acara tersebut dipandu langsung oleh tiga tutor yaitu Ahmad Fauzan, Nailul Authon, dan Tholhah El-Fayyedh serta diikuti oleh para mahasiswa baru sebagai peserta.
Kunjungan ke pameran buku ini merupakan salah satu bentuk pembekalan lapangan bagi mahasiswa baru. Agar lebih intensif, panitia acara membagi para peserta menjadi tiga kelompok yang masing-masing didampingi oleh satu tutor dan beberapa orang pembimbing.
Dalam ajang tahunan ini, para mahasiswa baru tidak hanya dikenalkan dengan jajaran stan yang memenuhi pameran. Melainkan, para tutor menjelaskan mengenai buku-buku yang baik bagi penuntut ilmu syar’iyyah di tiap tingkatannya (mubtadi`, mutawassith, muntahiy), karakteristik buku-buku klasik dan kontemporer, kelebihan dan kekurangan cetakan dari tiap penerbit, tips memilih buku, dan rekomendasi buku-buku yang baik untuk dimiliki.
“Tutor menyampaikan penjelasan dengan sangat baik dan lugas. Tidak hanya menjelaskan rekomendasi buku dan stan toko buku. Tutor juga menjelaskan kedudukan para masyayikh, seperti Syekh Ali Jum’ah dan Imam Akbar Syekh Ahmad Thayyib,yang sangat berpengaruh terhadap negara. Tidak lupa juga di setiap stan yang dikunjungi, tutor menyisipkan nasehat-nasehat untuk menambah semangat para peserta,” ujar Nabila selaku panitia.
Suasana pameran buku yang difasilitasi lima hall terlihat sangat ramai dan padat. Mengingat Jumat adalah hari libur di Mesir, sehingga masyarakat sangat antusias untuk datang ke pameran yang hanya diselenggarakan dalam dua pekan per tahun ini.
“Saya kurang menganjurkan untuk datang di hari Jumat, jika tahun berikutnya kegiatan ini dilaksanakan kembali. Sebab stan mulai dibuka setelah sholat Jumat sehingga pengunjung terlalu ramai memadati hall. Hal ini sangat membatasi ruang gerak peserta rihlah,” jelasnya.
Di sela-sela membludaknya pengunjung, para peserta sangat beruntung dapat bertemu dengan beberapa masyayikh dan muhaqqiq kitab yang turut hadir dalam CIBF. Sebagaimana muhaqqiq kitab memainkan peranan penting dalam keilmuan syar’iyyah yaitu menelaah ulang naskah buku yang dicetak oleh para penerbit demi menjaga keaslian naskah tersebut, tidak dikurangi ataupun ditambah. Tahap ini (tahqiq) hanya dilakukan pada buku-buku klasik, tidak pada buku kontemporer.
“Acara berlangsung dengan lancar. Baik peserta maupun tutor sangat antusias selama kegiatan berlangsung. Saya harap kegiatan ini terus berlanjut guna mewadahi anak-anak baru yang belum memahami esensi diadakannya pameran buku internasional ini. Mengingat pameran buku ini merupakan salah satu ikon kebanggaan Mesir setiap tahunnya,” tambahnya.
Reporter : Nusaibah Masyfu’ah
Editor: Rima Hasna Fariha