Divisi Sosial & Keagamaan FPIB adakan kegiatan ziarah ke makam-makam masyaikh Azhar yang berada di sekitaran Kairo pada Jumat (6/3) di bawah agenda Rihlah Rohani FPIB. Agenda ini dilaksanakan untuk mengingat kembali sosok-sosok yang telah berjasa dalam perkembangan Al-Azhar. Kegiatan yang diikuti oleh 36 peserta ini, dimulai dari jam 1 siang hingga jam 5 sore.
Sebelum memulai ziarah ke makam-makam Masyaikh, para peserta diminta berkumpul di Masjid Sholih Ja’fari, Darassa, dan dilanjutkan berjalanan kaki menuju komplek pemakaman yang berada tidak jauh dari sana.Ada pun makam-makam yang diziarahi adalah makam dari sheikh Bajuri, sheikh Abdullah Syarkowi, sheikh Abduh, sheikh Damanhuri, sheikh Kharasyi dan sheikh lainnya.
Pada kegiatan ini, para peserta dibimbing langsung oleh ustad Syihabussay Bani dan ustad Amirul Mukminin, yang menghetahui banyak perihal ulama-ulama al-Azhar, terkhusus yang berada di komplek pemakaman ini. Antara ustad Syihabussay Bani dan ustad Amirul Mukmin bergantian menjelaskan tentang sejarah tokoh, karya dan kontribusi tokoh terhadap Islam. Wajah-wajah khidmat terlihat dari wajah peserta ketika kedua pembimbing menjelaskan satu persatu tokoh yang sedang diziarahi. Dan tidak lupa, setelah mendengar penjelasan dari pembimbing, para peserta membacakan al-Fatihah dan berdoa.
Ustad Syihabussay Bani, selaku salah satu pembimbng kegiatan ini mengatakan “Bahwa kegiatan ini dilaksanakan, selain untuk mengingat kembali sosok yang telah berjasa bagi al-Azhar, juga agar kawan-kawan peserta dapat menghetahui bahwa hubungan ulama-ulama Indonesia dengan ulama-ulama Al-Azhar sudah terhubung dari beberapa abad lalu. Contohnya adalah sheikh Abdus Somad al-Palembangiy dan sheikh Assad al-Banjariy yang berguru kepada sheikh Abdullah Syarkowi dan sheikh Damanhuri. Dan dari sana, semoga kita dapat meniru beliau-beliau semua.”
Makam terakhir yang diziarahi pada kegiatan kali ini adalah makam Syeikh Muhammad Abduh. Di penutup kegiatan ini, ustad Nur Kholis, selaku ketua FPIB, mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pembimbing dan peserta kegiatan. Kemudian ustad Nur Kholis juga menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini dapat berjalan terus untuk ke depannya. Kalau diperlukan, menurut Nur Kholis, nantinya FPIB akan membentuk komunitas pecinta ziarah sendiri.