- Madrasah Al-Aqbughawiyah
Madrasah yang kedua adalah Madrasah Al-Aqbughawiyah, dibangun oleh Amir ‘Ilauddin Aqbugha, seorang ustadar, yaitu kepala pelayan rumah tangga Sultan Nasir Muhammad bin Qalawun pada tahun 1340 M/740 H.
Dalam cerita Al-Maqrizi, Aqbugha bukanlah orang yang ramah. Dia menuliskan, “Tidak ada yang lebih jahat, lebih kejam, lebih keji dan lebih keras hatinya dari dia (Aqbugha)”.
Aqbugha mengambil tanah untuk kompleksnya dengan cara pemerasan. Madrasah ini digambarkan dengan suasana gelap dan suram karena dibangun dengan bahan-bahan sitaan dan curian secara illegal. Tak hanya itu para buruh dan pengrajin hanya dibayar rendah bahkan mereka dipukuli dan dicambuk.
Meskipun demikian Aqbugha sangat dihormati oleh Sultan Nasir Muhammad. Hal ini karena saudari Aqbugha, Putri Tughay, adalah istri kesayangan sultan.
Selain menjadi kepala pelayan rumah tangga yang mengurusi semua urusan di rumah sultan, dia juga dipromosikan menjadi komandan untuk kerajaan Mamluk. Bahkan untuk membangun madrasah ini sultan meminjamkan kepala arsitektur pada masa itu, Al-Mu’allim bin Al-Suyufi.

Jika kamu memasuki Masjid Al-Azhar dari Bab Al-Muzayyinin, kamu akan menemukan view lorong seperti gambar ini. Madrasah al-Aqbughawiyah (kiri) berseberangan dengan madrasah Al-Taybarsiyyah (kanan) dan di tengahnya ada Pintu Qietbay.

Dilihat dari Pintu Qietbay, sudut pandang sebaliknya dari gambar sebelumnya, kamu akan melihat lurus jalan keluar menuju Bab Al-Muzayyinin (tengah), Madrasah Al-Taybarsiyyah (kiri), dan Madrasah Al-Aqbughawiyah (kanan).
Ketika kita melihat pintu masuk madrasah ini dan mendongak ke atas, akan ada di atas pintu utama madrasah ini hiasan muqornas (ukiran berbentuk sarang lebah) dan hiasan ornamen tumbuhan dan ukiran marmer merah dan hitam yang membuatnya tampak lebih indah.

Pintu madrasah al-Aqbughawiyah yang di atasnya muqornas.
Ketika kita sudah masuk ke dalam madrasah. Kita akan menemukan 8 tiang yang mengelilingi satu ruwaq yang berada di tengah madrasah dari empat sisi.
Untuk mihrab madrasah dihiasi dengan ornamen warna-warni dan kaca mozaik yang disepuh dengan banyak warna.

Mihrab Madrasah Al-Aqbughawiyah dengan hiasan mozaik warna-warni.
Ketika kita melihat dinding selatan terdapat ruang makam dengan tulisan khat al-tsulusi al-mamluki di atas pintu.
بسم الله الرحمن الرحيم أمر بإنشاء هذه القبة المباركة المقر الأشرف المولوي الأميري السني أقبغا الأوحد الملكي الناصري وكان الفراغ في شهر محرم من سنة أربعين وسبعماية
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Telah memerintah untuk pembangunan kubah yang diberkati ini, Amir Aqbugha … dan telah selesai pada bulan Muharam tahun 740 H.”
Perlu disebutkan bahwa Aqbugha tidak dikubur di sini, melainkan dimakamkan di Alexandria 1343 M/744 H setelah ia terbunuh di sana.

Pintu masuk makam dengan tulisan tulisan khat al-tsulusi al-mamluki di atasnya.
Di atas madrasah terdapat menara yang penuh dengan batu pahatan, merupakan menara pahatan batu pertama di Mesir yang sebelumnya seluruh menara hanya dibangun dengan bata. Menara ini dibagi menjadi empat bagian,
- Dasar menara ini berbentuk persegi;
- Kemudian atasnya berbentuk segi delapan;
- Atasnya lagi berbentuk lingkaran yang ditopang oleh syarafat (dinding balkon), dan;
- Bagian paling atas dihiasi muqornas.

Menara dan kubah madrasah Al-Aqbughawiyah
Madrasah ini berubah menjadi perpustakaan pada masa pemerintahan Khedive Abbas Hilmi II setelah membangun Ruwaq Abbasiyyah. Sehingga para pelajarnya berpindah dari madrasah Aqbughawiyyah menuju Ruwaq Abbasiyyah yang tempatnya lebih luas.

Keadaan madrasah setelah berubah menjadi perpustakaan 1

Keadaan madrasah setelah berubah menjadi perpustakaan 2