Amalan Sunnah di Bulan Ramadhan
oleh: Cindy Sasdita
Sebagai bulan yang istimewa bagi umat Nabi Muhammad saw, bulan tersebut memiliki sejumlah amalan-amalan sunnah yang patut dikerjakan oleh seorang Muslim guna menyempurnakan amalan wajibnya. Berikut adalah sepuluh amalan sunnah di bulan Ramadhan.
- Melaksanakan sahur
Selain sebagai suplai tenaga di siang hari pada bulan Ramadhan, sahur juga menjadi salah satu amalan sunah di bulan Ramadhan, lebih dianjurkan untuk diakhirkan selama tidak sampai masuk waktu yang diragukan: apakah masih malam atau sudah terbit fajar.
Rasulullah saw bersabda:
لَا تَزَالُ أُمَّتِي بِخَيْرٍ مَا أَخَّرُوا السَّحُورَ وَعَجَّلُوا الْفِطْرَ
Artinya, “Umatku senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka,” (HR Ahmad).
Rasullullah SAW juga bersabda bahwa makan sahur merupakan berkah dan dianjurkan untuk tidak meninggalkannya, walaupun hanya minum setenggak air. Allah dan para malaikat mendoakan orang yang makan sahur. Sahur memiliki keberkahan sendiri, karena dapat membuat orang puasa menjadi kuat dan terasa ringan untuk menjalankannya.
- Menyegerakan berbuka puasa
Hendaknya orang berpuasa untuk segera berbuka begitu waktu maghrib tiba. Selain itu, berbuka lebih dianjurkan untuk memakan kurma, atau jika tidak ada maka bisa dengan air putih biasa.
Menyegerakan berbuka puasa adalah hal yang mudah dilakukan untuk memperoleh amalan. Hal ini terdapat dalam HR. Al-Baihaqi :
كان أصحاب محمد صلى الله عليه و سلم أعجل الناس إفطارا وأبطأهم سحورا
“Para sahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling bersegera dalam berbuka puasa, dan paling akhir dalam sahurnya”.
- Membaca doa saat berbuka puasa
Di antaranya adalah doa berikut:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلَتُ ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ يَا وَاسِعَ الْفَضْلِ اِغْفِرْ لِي اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ
Atau doa yang lebih masyhur berikut:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِ
- Mandi besar
Mandi besar dari junub, haid, atau nifas sebelum terbit fajar agar bisa menunaikan ibadah dalam keadaan suci, di samping khawatir masuk air ke mulut, telinga, anus, dan sebagainya jika mandi setelah fajar.
- Menjaga ucapan
Menjaga ucapan dari perkataan-perkataan yang tidak bermanfaat, terlebih jika bisa menimbulkan dosa. Sebab, hal itu bisa mengurangi pahala puasa.
Menurut hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwasannya Nabi bersabda bahwa puasa bukan hanya untuk menahan diri dari makan minum saja. Melainkan juga untuk menahan dri dari kata-kata laghwu dan rafats. Laghwu adalah perkataan tidak berfaedah sedangkan rafats adalah perkataan jorok.
- Menghindari hal-hal yang tidak sejalan dengan hikmah puasa
Kendati tidak membatalkan puasa, umat Islam dianjurkan untuk menghindari hal-hal yang tidak sejalan dengan hikmah puasa, seperti berbuka puasa sampai perut menjadi kekenyangan atau melakukan sesuatu yang bertujuan untuk memuaskan nafsu.
- Memperbanyak sedekah
Orang yang berpuasa hendaknya memperbanyak sedekah kepada sesama, terutama sedekah makanan atau minuman untuk berbuka puasa. Sebab, orang yang memberi makanan atau minuman untuk orang berpuasa mendapat pahala yang setimpal dengan pahala puasa orang yang disedekahi.
Bersedekah saat Ramadhan juga merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Rasul. Kedermawanan beliau diibaratkan seperti angin berhembus. Menurut HR Bukhori, Rasul adalah manusia yang paling dermawan dan kedermawanannya meningkat saat Ramadhan apalagi Jibril datang menemuinya.
- Memperbanyak i’tikaf di masjid
Sebaiknya i’tikaf dilakukan selama satu bulan penuh, tapi jika tidak bisa maka diutamakan sepuluh hari terakhirnya saja karena pada hari-hari itu terdapat malam Lailatul Qadar.
Iktikaf adalah berdiam diri di dalam masjid dalam rangka untuk mencari ridha Allah dan intropeksi diri atas perbuatan-perbuatannya. Saat pandemi, beriktikaf menurut Quraish Shihab yang dilansir dari pemberitaan di detik pada (24/4/20), iktikaf dapat dilakukan di rumah. Karena tujuan dari iktikaf itu sendiri adalah merenung. Quraish juga menambahkan bawasannya dalam menjalankan iktikaf harus melihat substansinya yaitu merenung, intropeksi diri, dan muhasabah. Hal tersebut tidak harus dilakukan di masjid dapat juga di rumah.
- Memperbanyak membaca Al-Qur’an
Bulan Ramadhan adalah bulan dimana Al-Qur’an diturunkan. Oleh karena itu mengaji atau tadarus adalah amalan sunnah di bulan puasa Ramadhan yang sangat dianjurkan.Berikut adalah hadist mengenai tadarus:
وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ
“Jibril menemuinya pada tiap malam malam bulan Ramadhan, dan dia (Jibril) bertadarus Al-Quran bersamanya. (H.R. Bukhari No. 3220)
Paling tidak bisa mengkhatamkan satu kali dalam satu bulan Ramadhan. Semakin banyak khatam semakin baik sebagaimana dianjurkan oleh banyak ulama.
- Perbanyak Berdoa
Dalam hadist yang diriwayattkan Abu Hurairah terdapat tiga doa yang tidak akan pernah ditolak oleh Tuhan. Ketiga orang tersebut adalah doa orang yang berpuasa sampai dia berbuka, doa dari pemimpin yang adil, dan doa orang yang teraniaya. Oleh karena itu saat bulan Ramadhan perbanyaklah berdoa, niscaya akan dikabulkan oleh Allah.
editor: Muhammad Aulia Rozaq